Nodul tiroid, gondok... Teknik Ablasi Microwave
None
Date:2022-03-25Author: From:#
Dalam beberapa tahun terakhir
Penyakit nodul tiroid meningkat dari tahun ke tahun
Bahkan pada mereka yang berusia relatif muda
Mereka tidak hanya mengharapkan kesembuhan, juga estetika kecantikan di leher penting dimana tidak mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan normal
Teknik Ablasi gelombang mikro dengan efek kuratif yang pasti dan luka kecil
Pemulihan cepat dan tidak bekas luka telah menjadi tren baru dalam pengobatan invasif minimal nodul tiro
Pasien, Miss.Liu, sejak kecil ada benjolan di bagian depan leher, pelan2 membesar dan kadang menyusut, benjolan ini tidak mengganggu sehingga dibiarkan saja. Dua tahun lalu, Miss.Liu mulai menderita hiperfagia, penurunan berat badan, kadang-kadang dada sesak, mulut kering dan berkeringat. Pemeriksaan ultrasonografinya menunjukkan kelenjar tiroid membesar, dengan peningkatan echogenicity, ditemukan beberapa nodul di lobus tiroid bilateral, dan C-TIRADS kategori 4a (kecurigaan keganasan tingkat rendah, dianjurkan biopsi jarum).
Miss.Liu datang ke rumah sakit kami untuk pengobatan. Pemeriksaan yang relevan dilakukan, ditemukan kelenjar tiroid bilateral III°membesar (III°melebihi otot sternokleidomastoid tubuh manusia), dan terlihat beberapa nodular dengan bayangan kepadatan rendah, yang lebih besar terletak di lobus kiri. Ukurannya sekitar 10.9x0.7cm, batasnya kabur, dan itu menunjukkan peningkatan yang jelas setelah fase kontras.
Hasil pemeriksaan CT tumor tiroid jelas, untuk memperjelas sifat tumor dan mengurangi beban tumor, para ahli di rumah sakit kami merencanakan biopsi nodul tiroid + ablasi gelombang mikro. Prof.Niu Lizhi berkata, "Biopsi dapat memperjelas patologi. Jika patologi menunjukkan jinak, ablasi gelombang mikro intraoperatif dapat dilakukan."
Tiga hari setelah dirawat di rumah sakit, setelah pemeriksan dilakukan pengobatam. Dengan bimbingan B-ultrasound, Prof.Niu Lizhi melakukan biopsi jarum dengan jarum halus, dikirim untuk pemeriksaan patologis intraoperatif. Hasilnya menunjukkan lesi jinak. Setelah mengetahui hasil yang tidak berbahaya, untuk mengurangi volume tumor dan mengurangi kompresi tumor pada saluran napas pasien dilakukan ablasi gelombang mikro.
Selama operasi
“Tiroid pasien tumbuh semakin besar, dan secara bertahap menekan trakea, ada gejala susah napas dan menelan. Miss.Liu tidak ingin menjalani operasi. Dalam hal ini, ablasi microwave adalah pilihan yang tepat.” Prof.Niu Lizhi berkata, karena benjolan tiroid pasien sangat besar dan memiliki beberapa benjolan dikedua sisi. Selama proses ablasi, diperlukan kesabaran yang cukup, dan ablasi harus dilakukan selangkah demi selangkah. "Seluruh proses hanya dengan satu mata jarum."
Prof. Niu Lizhi menunjukkan bahwa ablasi gelombang mikro dibawah bimbingan USG ditentukan posisi titik atau garis pengobatan, dan sistem secara otomatis dan akurat mengontrol kekuatan, waktu dan jangkauan jarum ablasi gelombang mikro. Ketika gelombang mikro bekerja pada jaringan, jaringan itu sendiri menyerap sejumlah besar energi gelombang mikro. Sejumlah besar panas dengan cepat dihasilkan di dalam jaringan dan jaringan langsung menggumpal dan mengalami degenerasi karena panas yang tinggi, mengakibatkan nekrosis ireversibel, dan akhirnya diserap atau dikeluarkan oleh tubuh secara alami, sehingga mencapai tujuan menyembuhkan nodul tiroid. Rumah sakit kami memiliki pengalaman yang kaya dalam teknologi ini.
Terapi ini memiliki keunggulan minimal invasif, pengobatan yang sangat tepat sasaran, pemulihan yang cepat, hasil efektif, tidak ada bekas luka operasi, dan ablasi gelombang mikro bisa dilakukan berulang, Teknik ini adalah pilihan yang aman dan efektif untuk pasien dengan kekambuhan pasca operasi, risiko tinggi operasi / resiko anestesi, atau pasien yang menolak operasi.
- Irreversible Electroporati..
- Argon- Helium Cryoablasi..
- Transarteri Kemoterapi Int..
- Combined Immunoterapi Untu..
- Brachyterapi..
- Photodynamic Terapi (PDT)..
- Microwave Hiperthermia..
-
RS Khusus Kanker Nasional
-
Bersertifikasi Internasional JCI
-
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
-
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok