Nodul Kecil Di Paru Perokok
None
Date:2021-03-19Author: From:#
Baru-baru ini topik "Berhenti merokok" lagi ramai di media bahkan emot ikon di wechat
menarik banyak netizen.
Pria kuning kecil bertopi hijau dengan sebatang rokok
Sekarang gambar rokok sudah tidak ada diganti senyum
↓↓↓
Setelah revisi
emoji WeChat
Kapan Anda bisamebuang rokok di tangan Anda
Ketika berbicara tentang berhenti merokok
Apakah Anda sering mendengar jawaban seperti ini
"Apa yang kamu takutkan? Orang lain merokok tetap sehat sampai umur 90-an."
"Aku hanya merokok satu batang, ini bukan masalah besar"
Kemungkinan terkena kanker paru-paru apakah lebih tinggi?
"Nodul paru" mengacu pada lesi berbentuk bulat atau tidak teratur dengan diameter kurang dari atau sama dengan 3 cm di paru. Nodul paru adalah penyebab kanker paru-paru, dan tingkat invasi nodul paru ke dada setinggi 80-90%. Dengan semakin populernya pemeriksaan CT dalam agenda check up, tingkat terdeteksi nodul paru juga semakin tinggi. Data menunjukkan check up dari hasil CT ditemukan nodul paru kecil 20-30%, dan 50% mereka adalah perokok.
Untuk rata-rata orang, sebagian besar nodul paru merupakan lesi jinak, dan kemungkinan perubahan nodul paru menjadi ganas relatif kecil. 90% keatas nodul paru sebenarnya adalah peradangan, kelenjar getah bening, tuberkulosis atau infeksi jamur, dll., yang sering disalahartikan sebagai nodul kanker paru. Pada kondisi ini Anda jangan terlalu panik, perlu mencari dokter profesional untuk membantu mendiagnosis .
Dibandingkan dengan orang biasa, perokok lebih mungkin terkena kanker paru-paru setelah namun bukan berarti mereka akan terkena kanker paru-paru. Merokok mudah merangsang jaringan di paru-paru dan menyebabkan reaksi terkait, seperti peradangan. Jika perokok memiliki nodul paru dan terus merokok, kemungkinan nodul menjadi ganas akan meningkat.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa sebagian besar nodul paru pada perokok berat adalah nodul padat, dan laju pertumbuhannya sangat cepat, dan ada yang berubah cepat dalam waktu satu tahun menjadi kanker paru-paru stadium lanjut. Karena itu, setelah benjolan padat memenuhi indikasi operasi, disarankan untuk segera diobati,mereka ini perlu diobservasi perkembangan penyakitnya. Jika ada perubahan karakteristik pada gambar (seperti gerinda, lobus, cluster vaskular, depresi pleura, dll.), mereka harus lebih berhati-hati.
Orang yang berusia di atas 40 tahun yang memiliki salah satu faktor risiko berikut perlu menjalani pemeriksaan CT dada:
1. Indeks merokok mencapai lebih dari 400 (yaitu jumlah batang rokok yang dihisap per hari dikalikan jumlah tahun);
2, berhenti merokok selama kurang dari 15 tahun;
3, memiliki riwayat perokok pasif;
4. Riwayat lingkungan tempat kerja (terpapar asbes, kaca, uranium, radon, dll.);
5, memiliki riwayat tumor ganas atau riwayat keluarga kanker paru-paru;
6. Riwayat penyakit paru obstruktif kronik atau penyakit fibrosis paru kronik.
Bagaimana cara mencegah terjadinya nodul paru dalam kehidupan sehari-hari ?
1. Jangan merokok atau berhenti merokok;
2. Mereka yang berisiko lingkungan kerja, mengambil tindakan perlindungan;
3. Perhatikan untuk menghindari polusi udara dalam ruangan, seperti merokok di dalam ruangan, nyala api terbuka yang dipakai sebagai pemanas, paparan asap minyak, dll .
4. Hindari keluar atau berolahraga saat udara luar sangat tercemar;
5. Penyakit pernafasan harus ditangani dengan tepat waktu.
Jika ditemukan nodul paru selama pemeriksaan fisik, jangan terlalu khawatir, karena sebagian besar nodul paru bersifat jinak, tetapi perlu diwaspadai juga. Segera cari pertolongan medis dan ikuti saran dokter.
Merokok mendatangkan kenikmatan untuk sementara waktu
Namun, ada data menunjukkan:
1. Ada lebih dari 300 juta perokok di China, dan lebih dari 1 juta orang meninggal karena merokok setiap tahun;
2. Terdapat 69 jenis karsinogen bening dapat diproduksi selama merokok;
3. Sekitar 80% kematian akibat kanker paru-paru dapat dikaitkan dengan merokok;
4. Ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 74% pada pria dan 119% pada wanita;
5. Para kanker yang berhubungan dengan merokok juga termasuk kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker payudara, kanker pankreas, kanker ginjal, leukemia, kanker serviks, dll
6. Perokok pasif juga berbahaya bagi kesehatan, meningkatkan kemungkinan menderita berbagai kanker, penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, dll.
Semakin cepat Anda berhenti merokok, semakin baik efeknya. Bukan berarti jika Anda berhenti merokok, Anda tidak akan terkena kanker paru-paru, tetapi semakin cepat Anda berhenti merokok dan semakin lama berhenti, semakin kecil kemungkinan Anda terkena kanker paru-paru. Perokok mengalami penurunan risiko berbagai penyakit setelah berhenti merokok.
Berhenti merokok tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Lebih baik berhenti merokok lebih awal dan melakukan pekerjaan pencegahan daripada pengobatan setelah sakit parah.
-
RS Khusus Kanker Nasional
-
Bersertifikasi Internasional JCI
-
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
-
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok