Kemoterapi Lokal Ternyata Ampuh Untuk Tumor Leher
None
Date:2020-06-25Author: From:#
Saya mengunjungi seorang pasien asal Filipina bernama Pak Ariel De Vera Cruz di kamar 621 FUDA Cancer Hospital. Saya merasa terkesan melihatnya, November 2018 pertama kali saya bertemu dengannya di Makati Grand Hospital di Manila dengan tumor besarnya di leher dan ekspresinya yang kesakitan tidak tertahankan.
Awal tahun 2017, Pak Ariel menemukan sekecil gumpalan di lehernya sekitar 1 cm. Ia di obati dengan anti Tuberkulosis di rumah sakit setempat selama 6 bulan. Tumornya pun tidak mengecil, namun terus berkembang. Hingga Juli 2017, sebuah biospi tumor besar dilakukan di rumah sakit setempat. Hasilnya menunjukkan tumor ganas bernama “squamous sel karsinoma.” Biopsi nasofaring pada awal 2018 menunjukkan Kanker Nasofaring. Pasien yang tertekan langsung mengobati dengan obat herbal tradisional China. Pada September 2018, pasien mulai mengalami sedikit susah bernafas, susah menelan dan sakit kepala disebelah kiri, mimisan, dan cairan keluar dari telinga kirinya. November 2018, terlihat sangat jelas benjolan di lehernya semakin besar, sakit dan sangat susah untuk menelan. Pada november sayapun bertemu dengannya pada sesi konsultasi di kantor Makati dan memberitahunya bahwa diagnosis yang ada saat ini sudah jelas. Tumor utamanya sangat besar sehingga menekan nasofaring, orofaring, hypofaring dan otot disekelilingnya. Banyak kelenjar getah bening yang sudah tidak berfungsi lagi. Saat itu mungkin radiasi adalah pilihan utama, namun dengan efek samping yang lebih berat, jadi dosispun harus dikurangi sehingga menjadikan pengobatan ini urang kondusif untuk kondisi pasien saat itu. Jadi kami menyarankan supaya ia melaukan lokal intervensi kemoterapi hingga tumor mengecil sebelum melakukan radioterapi dan kemoterapi. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi efek samping serta komplikasi yang tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan efek pengobatan.
Pak Ariel pun mendengarkan saran saya dan memutuskan untuk pergi ke FUDA Cancer Hospital pada awal Desember 2018 untuk melakukan kemolokal (TACE). Pada akhir Januari 2019, ia sudah menyelesaikan 3 siklus kemoterapi lokal. Hasil CT sebelum dan sesudah lokal kemoterapi menunjukkan bahwa tumor jauh mengecil hingga 85% -90%, kondisi yang baik ini sangatlah baik untuk langkah selanjutnya. Saya berkata kepadanya “Akhirnya jerih payah kamipun membuahkan hasil yang signifikan. Sehingga anda dapat menjalani pengobatan selanjutnya radiasi dan kemoterapi. Tumor bapak sudah dapat terkendali dengan baik.”
Lokal Kemoterapi intervensi adalah metode intubasi kemoterapi melalui arteri, yang berbeda dari kemoterapi sistemik. Sebuah kateter dimasukkan hingga ke pembuluh darah yang terpancar ke tumor, lalu memasukan sebuah partikel kecil yang berisi obat kemoterapi, sehingga dapat dengan efektif menyalurkan seluruh konsentrasi obat kemoterapi pada tumor. Sehingga dapat meningkatkan efektifitas obat kemoterapi namun mengurangi efek samping obat kemoterapi.
Dalam beberapa tahun ini, sudah lebih dari 100 kasus yang kanker payudara stadium lanjut yang diobati dengan lokal kemoterapi. Obat kemoterapi secara cepat dapat memotong penyaluran oksigen dan nutrisi pada tumor, hingga tumor mati (nekrosis). Konsentrasi yang tinggi dari obat kemoterapi berperan sebagai “racun” dalam jangka panjang untuk sekelilingnya hingga tumor akhirnya bisa benar- benar mati. Inilah salah satu manfaat spesial dari lokal kemoterapi yang berbeda dari kemmoterapi sistemik, dimana efek obat kemoterapi tidak sepenuhnya sampai ke tumor, dan menyebabkan pasien tidak nyaman.
- Irreversible Electroporati..
- Argon- Helium Cryoablasi..
- Transarteri Kemoterapi Int..
- Combined Immunoterapi Untu..
- Brachyterapi..
- Photodynamic Terapi (PDT)..
- Microwave Hiperthermia..
-
RS Khusus Kanker Nasional
-
Bersertifikasi Internasional JCI
-
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
-
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok