Pasien Kanker Usus Besar, Resisten Terhadap Kemoterapi Dan Obat Targeting.
None
Date:2021-04-09Author: From:#
Seorang pasien dengan kanker usus besar metastasis hati, mengalami resisten terhadap kemoterapi dan juga obat targeting. Bagaimana cara menanganinya?
Kanker kolorektal adalah salah satu kanker yang paling umum di Tiongkok, dan menempati urutan ketiga pasien kanker terbanyak. Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh National Cancer Center, sebanyak 388.000 kasus kanker kolorektal baru yang dilaporkan pada tahun 2015, dan 187.000 meninggal akibat kanker tersebut.
Penyebaran terdekat adalah salah satu alasan utama penyebab kematian. Liver adalah tempat penyebaran utama. Sekitar 15- 25% pasien kolorektal memiliki penyebaran pada liver, dan disaat yang bersamaan 50% pasien memiliki metastasis liver saat kanker semakin berkembang. Lebih buruknya ialah pasien dengan metastasis liver biasanya memiliki prognosis yang buruk. Saat ini kunci utama untuk membantu pasien kolorektal untuk bertahan hidup ialah dengan cara menyelesaikan masalah penyebaran liver tersebut.
Kehilangan harapan saat resistan obat dimulai.
Saat pertama kali bertemu dengan Mr. Fan, ia sedang menonton acara TV dengan adiknya. Ia terlihat sehat sehingga jika tidak diberitahukan mengenai kondisinya lebih awal, kita tidak dapat mengenalinya, setelah ia menjalani operasi pemotongan usus sigmoid dengan metastasis liver. Dua tahun lalu Mr. Fan menemukan bahwa tumor marker CEA lebih tinggi dari normal saat pemeriksaan fisik. Mengikuti saran dokter gastrointestinal ia menerima enterskopi. Hasilnya menunjukkan bahwa sebuah polip yang cukup besar di usus besarnya. Ia berpikir bahwa itu adalah pertanda hal yang tidak baik.
Lalu, Mr Fan menjalani operasi radikal pemotongan kolon sigmoid. Hasil patologi menunjukkan adenokarsinoma. Setelah operasi ia memulai kemoterapinya. Pada Juni 2019 ia menjalani pemeriksaan CT scan yang mengindikasi adanya penyebaran di beberapa liver. Dengan bantuan obat targeting dan kemoterapi, tumornya berhasil dikendalikan. “Saya merasa lebih baik saat itu, tetapi saya menunda pengobatan akibat COVID-19.”
Ia berkata bahwa ia merasa sakit di pundaknya dan tidak dapat mengangkat tangannya pada April 2020, sehingga ia menjalani pemeriksaan sekali lagi. “Saya berpikir hanya frozen shoulder dan tidak disangka- sangka ternyata CEA meningkat hingga 700ng/mL.” Ia yang kaget melihat hasilnya segera menjalani perawatan kembali, dan terbukti bahwa pengobatannya menjadi kurang efektif. “Saat itu penyebaran liver terbesar mencapai ukuran 8.5×6.3cm, dan saya telah mengalami resisten terhadap obat targeting dan kemoterapi tidak berguna untukku.”
Mr. Fan selalu berkata bahwa jika ada cara untuk tetap bertahan hidup saya akan mencobanya, tetapi jika tidak saya sudah pasrah. Saat ia mendengar cerita Peng Ximei yang berhasil ditolong oleh Prof Xu Kecheng di siarn CCTV, ia memutuskan untuk bertemu dengan Prof Xu. “Hal ini mungkin adalah harapan terakhir saya untuk menjalani pengobatan, dan saya ingin bertanya kepada Prof Xu apakah saya masih memiliki peluang.”
Perawatan yang efektif dan diet bernutrisi.
Detemani seorang adik, Mr. Fan bertemu Prof Xu di Guangzhou. “Prof Xu berkata bahwa masih ada cara untuk menolongnya sehingga ia memberi saya sebuah kepercayaan diri.” Setelah berdiskusi dengan keluarga, ia dirawat di RS Fuda pada bulan Agustus 2020.
Mr Fan menjalani beberapa pemeriksaan yang menunjukkan bahwa tumor di hati lebih besar dari sebelumya dan CEA jauh lebih tinggi. Dalam kasus ini para ahli mengatur kemoterapi intervensi (TACI) dan obat targeting untuknya. Setelah beberapa siklus, CEA jauh menurun dan terkontrol, penyebaran di liver juga jauh lebih mengecil dari sebelumnya. “Ini adalah berita baik untuk saya, artinya bahwa pengobatan berjalan dengan efektif dan saya masih memiliki peluang untuk tetap bertahan hidup.” Ia berkata bahwa ia juga telah berhasil menjalani cryoterapi pada liver November 2020 lalu yang dilakukan oleh Dr Zhou Liang.
“Pasien lain seperti saya hanya memiliki peluang 6 bulan untuk bertahan hidup, tetapi saya telah melewati 6 bulan!” ujar Mr Fan yang puas dengan hasilnya. Ia berkata bahwa ia telah kehilangan harapan sebelum bertemu dengan Prof Xu.
Sejak perawatan yang efektif, wajah Mr Fan berubah menjadi merah merekah. Diet bernutrisi yang ia jalani di Fuda juga memegang peranan penting. “Sejak didiagnosa dengan kanker, keluarga saya memonitor makan saya dengan sangat ketat. Saya tidak dapat memilih makanan yang ingin saya makan semuanya selalu bergizi.”
▲Prof. Xu visited Mr. Fan during ward round.
Sesuai dengan apa yang Prof Xu katakan, diet bernutrisi adalah hal yang paling utama dalam rehabilitasi. Malnutrisi dapat menurunkan kualitas hidup, melemahkan perawatan dan meningkatkan resiko komplikasi serta memperpendek kehidupan pasien.
Nutrisi tidak selalu bergantung pada suplemen. Cukup protein dan cukup lemak serta karbohidrat, makanan kaya vitamin dan berserat seperti sayuran segar dan buah sangat disarankan. Jika kita dapat makan dengan baik, menaikan berat badan, terlihat sehat dan berenergi, maka kita dapat dengan efektif mengontrol kanker. Walau kanker sulit dieleminasi tatapi kita dapat hidup berdampingan dan juga mengurangi rasa sakit.
“5 Rasa, 5 Langka, 5 Karateristik”
Mr Fan telah dirawat di RS kami dalam beberapa lama, dan setiap kali ia datang ditemani sang adik. “Anak saya sibuk bekerja sehingga tidak dapat menemani saya” Adikku telah pensiun sehingga ia datang saat saya menelponnya, sehingga saya tidak merasa sendirian saat berobat.
“Ia selalu berbicara mengenai hobi minum- minum saya” Sejak sakit, Mr Fan mulai berhenti minum- minum, tetapi sang adik tetap khawatir sehingga ia mengajak dokter supaya ia melarang Mr Fan agar ia tidak minum- minum lagi.
Sebelum pulang, adiknya menulis sebuah surat untu RS Fuda. Ia berkata bahwa penyakit berat memberikan tekanan dalam semua aspek, sehingga keluarga pasien menjadi gegabah dan kurang istirahat. Sehingga banyak pasien yang membutuhkan pengobatan. Di RS Fuda kami melihat bahwa dengan teknologi medis terdepan dan staf medis dapat merawat pasien dengan baik. Sehingga kita mendapatkan hasilnya dan juga kepercayaan. Komunikasi dan kerja sama yang baik terhadap dokter dan pasien membuat pasien mengalami kemajuan.
▲The original copy of letter
- Irreversible Electroporati..
- Argon- Helium Cryoablasi..
- Transarteri Kemoterapi Int..
- Combined Immunoterapi Untu..
- Brachyterapi..
- Photodynamic Terapi (PDT)..
- Microwave Hiperthermia..
-
RS Khusus Kanker Nasional
-
Bersertifikasi Internasional JCI
-
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
-
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok