Beranda / Cerita Pasien

Perjalanan Seorang Pasien Kanker Serviks di Thailand: Surat Ucapan Terima Kasih Setelah Hampir Satu Dekade

None

Date:2025-03-19Author:NoneFrom:#

fuda19_509791.png

"Sekarang Anda dapat bepergian tanpa rasa khawatir, makan dengan baik, tidur dengan nyenyak, dan cukup melakukan pemeriksaan rutin." Ketika Warin (nama samaran) menerima hasil meyakinkan lainnya yang menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekambuhan tumor atau metastasis, ia diliputi emosi—bagaimanapun juga, ia telah berjuang melawan kanker selama hampir sepuluh tahun.

Pendarahan Menstruasi yang Tidak Biasa Berujung pada Diagnosis yang Mengejutkan

Warin, penduduk asli Thailand, selalu menikmati kehidupan yang lancar dan sukses. Melalui usahanya sendiri, ia telah memperoleh rumah, mobil, dan semua yang pernah ia inginkan. Namun, kehidupannya yang tadinya damai tiba-tiba terganggu ketika ia didiagnosis menderita kanker serviks—pukulan telak yang terasa seperti sambaran petir.

Pada awal April 2016, Warin mengalami pendarahan vagina yang tidak normal. Awalnya, ia mengira itu adalah menstruasinya, tetapi ketika gejala yang sama muncul kembali dalam bulan yang sama, ia menyadari ada yang tidak beres. Ia segera mengunjungi rumah sakit setempat, di mana dokter memastikan diagnosis yang mengejutkan: kanker serviks.

Image_20250319143108.png

Bagi Warin, diagnosis kanker identik dengan hukuman mati. Ia dan suaminya berobat ke sejumlah rumah sakit di Thailand, menghabiskan banyak uang. Namun, mereka tidak pernah menerima rencana pengobatan yang jelas dan sering kali harus menunggu beberapa bulan sebelum memulai pengobatan—penantian yang menyiksa yang membuatnya cemas dan putus asa.

Kemudian, ia mengetahui seorang wanita berusia 72 tahun di Thailand yang telah menghabiskan banyak uang untuk lebih dari 100 sesi radioterapi untuk kanker serviks, tetapi hanya diberi prognosis kelangsungan hidup enam bulan. Namun, setelah berobat ke Rumah Sakit Kanker Fuda di Guangzhou, Tiongkok, kesehatan wanita itu pulih kembali. Didorong oleh kasus ini, Warin segera berkonsultasi dengan kantor Rumah Sakit Kanker Fuda di Thailand.

"Dokter mengatakan bahwa kanker saya belum menyebar, yang berarti saya memiliki peluang besar untuk pengobatan yang berhasil." Bagi Warin, lokasi rumah sakit tidak menjadi masalah; ia bersedia melakukan apa saja—asalkan ada peluang untuk menyelamatkan hidupnya. Pada akhir April 2016, Warin tiba di Rumah Sakit Kanker Fuda di Guangzhou untuk menjalani pengobatan.

Perawatan yang Dipersonalisasi: Kemoterapi dan Radioterapi

Saat tiba di Tiongkok, Warin merasa cemas—bukan hanya karena penyakitnya tetapi juga karena kendala bahasa. Agar ia merasa tenang, rumah sakit menyediakan penerjemah untuk berkomunikasi dengannya dalam bahasa Thailand. Tim medis melakukan pemeriksaan menyeluruh, meninjau riwayat kesehatannya dengan saksama, dan menjelaskan rencana perawatan secara terperinci, sambil menenangkannya dan keluarganya.

 

"Lesi kecil seperti kembang kol ditemukan di bukaan serviks, dan massa jaringan lunak di dinding posterior serviks kiri berukuran sekitar 3,1 cm × 3,2 cm." Setelah konsultasi multidisiplin, para ahli memutuskan untuk memberikan rejimen kemoterapi TC bersamaan dengan radioterapi. Rencana perawatan yang dipersonalisasi ini terbukti sangat efektif untuk Warin:

• Setelah perawatan, ia tidak lagi mengalami pendarahan vagina yang tidak normal.

• Pemeriksaan lanjutan dua bulan kemudian menunjukkan bahwa tumor serviks telah menyusut secara signifikan.

• Enam bulan setelah radioterapi dan kemoterapi, tumor telah mengecil menjadi 1,2 cm × 0,9 cm.

• Satu tahun kemudian, hasil pencitraan menunjukkan bahwa tumor serviks asli telah menghilang, dan tidak ada kelainan yang terdeteksi di rahim atau jaringan di sekitarnya.

• Selain itu, Warin menjalani autohemoterapi ozon untuk meningkatkan sistem kekebalannya dan mencegah kekambuhan kanker.

 

Janji temu tindak lanjutnya berangsur-angsur beralih dari pemeriksaan bulanan menjadi setiap tiga bulan, kemudian setiap enam bulan, dan akhirnya menjadi kunjungan tahunan. Saat ini, hasil USG dan CT scan mengonfirmasi bahwa kondisinya tetap stabil, tanpa tanda-tanda kekambuhan tumor.

Lebih dari Sekadar Dokter-Pasien—Ikatan Seperti Keluarga

"Tidak seorang pun menganggap saya pasien kanker." Tidak seperti pasien kanker lain di Thailand yang menjalani kemoterapi dan menderita kerontokan rambut, penurunan berat badan ekstrem, kulit menghitam, dan kurus kering, Warin merasa sangat beruntung—ia mengalami efek samping dan komplikasi yang minimal. Sambil bercanda, ia berkata, "Saya tetap terlihat cantik. Perawatan itu tidak mengubah saya menjadi 'hantu'!"

Selama kunjungan balasan ini, ia datang tidak hanya untuk pemeriksaan lanjutan tetapi juga untuk bertemu kembali dengan "keluarganya" di Rumah Sakit Kanker Fuda. Saat ia keluar dari rumah sakit, Warin menempelkan kedua telapak tangannya sebagai salam tradisional Thailand, membungkuk sedikit, dan berulang kali mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dokter dan perawat dengan ucapan "Khob khun ka" (Terima kasih) yang tulus. Ia juga memberikan mereka surat penghargaan yang tulus.

 

"Dari sepuluh pasien kanker yang dirawat bersama saya di Thailand, delapan atau sembilan sudah meninggal." Warin tetap sangat berterima kasih kepada tim medis Fuda, yang keahliannya telah memberinya kesempatan hidup baru. Selama satu dekade terakhir, ia telah mampu menikmati hidup seperti orang normal—menikmati makanan lezat dan bepergian dengan bebas. Ia merasa sangat beruntung telah bertemu dengan staf medis yang penuh kasih di Fuda. Kesabaran, dedikasi, dan perhatian tulus mereka membuatnya merasa seperti di rumah sendiri, meskipun berada di negara asing. Meskipun ada kendala bahasa, hati mereka tetap terhubung.

 

 

"Terkadang, untuk menyembuhkan; sering, untuk menolong; selalu, untuk menghibur." Ucapan yang tak lekang oleh waktu dan tanpa batas ini merangkum esensi pengobatan dan telah menjadi panduan para dokter dari generasi ke generasi. Di Fuda, pasien saling menyemangati, dokter dan pasien saling menyembuhkan, dan staf medis bekerja bahu-membahu dengan tulus dan hangat. Bersama-sama, mereka mencerahkan kehidupan satu sama lain di segala musim.

Bagi pasien internasional yang menghadapi tantangan besar dalam mencari perawatan medis, memberi mereka rasa sejahtera, bahagia, dan aman bukan sekadar tugas, tetapi perwujudan semangat sejati kasih sayang medis.

 

Periode "Tidak Teratur" Itu Mungkin Sebenarnya Kanker Serviks!

Kanker serviks sering kali mengirimkan sinyal peringatan, termasuk:

 

Perdarahan Vagina

• Kanker serviks stadium awal dapat menyebabkan perdarahan kontak, yang terjadi selama hubungan seksual, pemeriksaan ginekologi, atau setelah buang air besar.

• Pada stadium menengah hingga akhir, perdarahan vagina yang tidak teratur dapat terjadi di luar siklus menstruasi. Pasien muda mungkin mengalami menstruasi yang lama atau berat, sementara wanita pascamenopause mungkin mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.

 

Peningkatan Keputihan

• Sebagian besar pasien kanker serviks mengalami peningkatan keputihan, yang mungkin tampak seperti cairan bercampur darah, encer, seperti air beras, atau berbau busuk.

Seiring perkembangan penyakit, gejala lanjutan mungkin termasuk sering buang air kecil, urgensi, sembelit, dan pembengkakan atau nyeri pada tungkai bawah.

 

 


  • Irreversible Electroporati..
  • Argon- Helium Cryoablasi..
  • Transarteri Kemoterapi Int..
  • Combined Immunoterapi Untu..
  • Brachyterapi..
  • Photodynamic Terapi (PDT)..
  • Microwave Hiperthermia..
Dokter Lainnya
  • RS Khusus Kanker Nasional
  • Bersertifikasi Internasional JCI
  • Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
  • Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok