Guru Pensiun 72 Tahun Pejuang Kanker Terbaik
None
Date:2025-08-05Author:From:#

"Saya tak pernah menyangka setelah seumur hidup menjadi guru, suatu hari nanti saya akan menerimanya sendiri saat dirawat di rumah sakit." Duduk di ranjang rumah sakitnya di Rumah Sakit Kanker Fuda di Guangzhou, Zhao (nama samaran) yang berusia 72 tahun menggenggam erat sertifikat berwarna cerah bertajuk "Pejuang Pemulihan Terbaik". Di tengah bayang-bayang penyakit jantung koroner dan kanker, sertifikat ini telah menjadi secercah harapan dalam hidupnya.
Dilema Antara Mengobati Penyakit Jantung dan Tumor Ginjal
Nyonya Zhao, seorang pensiunan guru dari Mongolia Dalam, menikmati masa pensiun yang damai hingga pemeriksaan kesehatan rutin pada bulan Mei mengganggu hidupnya. Pemindaian ultrasonografi dan CT scan menunjukkan massa berukuran 5,9 cm di ginjal kirinya. Meskipun ia terkadang mengalami buang air kecil yang sering dan mendesak, ia menganggapnya sebagai bagian normal dari penuaan. Diagnosis itu menyambar bagai petir.
Mencari perawatan profesional dan terpercaya, ia pergi ke sebuah rumah sakit besar di Guangzhou. Dalam waktu kurang dari dua minggu, tumornya telah tumbuh hingga 9,6 cm. Lebih buruk lagi, pemeriksaan jantung menunjukkan penyakit jantung koroner yang parah — dengan penyumbatan total pada arteri desendens anterior kiri dan arteri sirkumfleks, dan stenosis 70% pada arteri koroner kanan-tengah. Ini berarti setiap operasi besar memiliki risiko tinggi infark miokard intraoperatif atau gagal jantung.
Dokter menawarkan dua pilihan, keduanya sulit:
Pilihan 1: Menjalani operasi bypass koroner terlebih dahulu, menunggu tiga bulan, lalu mengangkat ginjal;
Pilihan 2: Langsung menjalani operasi pengangkatan ginjal, tetapi berisiko memerlukan dialisis, pemantauan ICU, atau bahkan tidak selamat setelah operasi.
Ibu Zhao dan keluarganya merasa kedua pilihan tersebut tidak dapat diterima.
Merasa putus asa, ia mempertimbangkan untuk menyerah. Namun, anak-anaknya belum siap untuk menyerah. Mereka mencari saran medis di mana-mana dan akhirnya, melalui rekomendasi seorang profesor radiologi intervensional, mereka mempelajari tentang krioablasi — alternatif yang kurang invasif yang cocok untuk pasien lanjut usia dan lemah dengan kondisi jantung. Setelah mengetahui bahwa Dr. Niu Lizhi, presiden Rumah Sakit Kanker Fuda, adalah seorang ahli dalam krioablasi, keluarga tersebut segera pergi ke Departemen Onkologi Medis I Fuda untuk mencari bantuan.
Kolaborasi Multidisiplin Menghasilkan Rencana Perawatan yang Aman dan Disesuaikan
Kondisi Nona Zhao sangat kompleks saat masuk rumah sakit:
Tumor hampir menelan seluruh ginjalnya, dan fraksi ejeksinya hanya 39% (normalnya 50–70%). Di satu sisi, ia menderita penyakit jantung yang mengancam jiwa; di sisi lain, tumor ginjal yang berpotensi mematikan. Bagaimana ia bisa bertahan dari ancaman ganda ini?

Departemen Onkologi Medis Fuda segera memulai konsultasi tim multidisiplin, mengembangkan rencana perawatan bertahap yang dipersonalisasi:
Tahap 1: Stabilkan Jantung
Pemantauan berkelanjutan dan perawatan suportif komprehensif untuk memastikan stabilitas jantung.
Tahap 2: Kendalikan Tumor Ginjal
Gunakan kemoterapi infus arteri yang dikombinasikan dengan embolisasi arteri untuk menghentikan pertumbuhan tumor, sehingga memberi waktu untuk fase berikutnya.

△ Dr. Zhong Xiaojun, Deputy Chief of Interventional Radiology, administering treatment
Tahap 3: Krioablasi
Setelah tes darah, kadar enzim jantung, ekokardiografi, dan CT scan menunjukkan stabilitas, krioablasi dilakukan untuk mengendalikan tumor sekaligus meminimalkan stres jantung.

△ President Niu Lizhi and Assistant Director Long Xinan performing the cryoablation procedure
Proses ini bagaikan lari estafet yang terkoordinasi dengan baik, dengan setiap langkah menentukan hasilnya. Namun, Ibu Zhao merasa takut ketika mengetahui bahwa ia akan membutuhkan pemantauan ICU setelah prosedur, karena ia mengaitkan ICU dengan penyakit parah. Ia bahkan takut ia mungkin tidak akan selamat setelah operasi. Dengan penjelasan yang sabar dan dorongan hangat dari Dr. Niu dan tim perawat, ia akhirnya menemukan keberanian untuk melanjutkan.
“Hasilnya lebih baik dari yang diharapkan.”

Setelah operasi, ia tidak mengalami ketidaknyamanan yang berarti. Setelah sehari semalam menjalani observasi ketat di ICU, ia keluar dengan penuh energi, dan berkata kepada anak-anaknya yang menunggu:
“Anak-anak, aku berhasil! Aku berhasil melewati perjuangan ini!”
Sertifikat Khusus, Medali Ketahanan
Berkat keahlian luar biasa Dr. Niu dan seluruh tim medis, serta kasih sayang dan dukungan tak tergoyahkan dari anak-anaknya, Ibu Zhao dapat menjalani perawatan sepenuhnya. Indikator kesehatan utamanya stabil, dan ia akhirnya dipulangkan dengan pemulihan yang sangat menjanjikan.
Setelah dipulangkan, sebuah upacara yang menyentuh hati membuatnya menitikkan air mata:
Para perawat yang merawatnya menganugerahinya sertifikat "Pejuang Pemulihan Terbaik". Anak-anaknya, yang selalu mendampinginya, menerima sertifikat "Pengasuh Terbaik".
"Kalian semua sangat baik kepada saya. Datang ke sini rasanya seperti pulang ke rumah," ujar Ibu Zhao, sambil mengelus lembut sertifikat merah cerah itu dengan penuh haru.
Dari proses penerimaan yang terperinci hingga perawatan di samping tempat tidur yang hangat, dari rencana perawatan yang disesuaikan hingga prosedur medis yang ahli, dan yang terpenting, kasih sayang kekeluargaan dari para staf medis — semuanya membuatnya merasa sangat diperhatikan. Mantan guru ini, yang pernah memberikan banyak penghargaan kepada para siswa, tidak pernah membayangkan suatu hari nanti akan menerima 'Kehormatan Kehidupan' yang begitu berharga di kamar rumah sakit.
Ia dan anak-anaknya bahkan menulis surat ucapan terima kasih yang tulus kepada para staf, mengungkapkan rasa terima kasih mereka yang terdalam kata demi kata.

Sertifikat sederhana ini jauh lebih dari sekadar selembar kertas.
Sertifikat ini mencerminkan dedikasi Departemen Onkologi Medis I dalam memadukan sains dengan perawatan sepenuh hati. Sertifikat ini merupakan penghargaan atas kekuatan dan kerja sama Ibu Zhao — sekaligus simbol penyemangat bagi semua pasien.
Melalui "upacara penghargaan" ini, Rumah Sakit Kanker Fuda bertujuan untuk menyebarkan optimisme dan harapan, menginspirasi lebih banyak pasien untuk menghadapi hidup dengan pola pikir positif. Bahkan bangsal yang dipenuhi aroma disinfektan pun dapat memancarkan cahaya kehidupan dan antisipasi.
Semoga setiap pasien menemukan mercusuar kehidupan mereka melalui perawatan ilmiah dan perawatan penuh kasih — dan melangkah maju dengan penuh keberanian!
- Irreversible Electroporati..
- Argon- Helium Cryoablasi..
- Transarteri Kemoterapi Int..
- Combined Immunoterapi Untu..
- Brachyterapi..
- Photodynamic Terapi (PDT)..
- Microwave Hiperthermia..
-
RS Khusus Kanker Nasional -
Bersertifikasi Internasional JCI -
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik -
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok
