Mengalahkan Kanker Di Cina Dengan 500 Juta Rupiah

Beberapa hari yang lalu, Bent Jensen seorang asal Denmark, yang baru saja melalui elektroporasi ireversibel (Nano- Knife) di rumah sakit kami RS Kanker Fuda mengirimkan sebuah pesan spesial untuk kami. Ia berkata bahwa ia ingin melakukan sesuatu bagi para pasien kanker lainnya setelah ia kembali ke Denmark, jadi ia mulai menceritakan pengalamannya di Fuda melalui internet sehingga banyak orang bisa mengenal Fuda dan “Nano- knife” sebuah pilihan bagi pasien kanker.

“Jika saya tidak pergi ke Cina, Saya tidak akan disini hari ini.”

Bent, 54 tahun tiba di rumah sakit kami pada Oktober tahun lalu. Ia didiagnosa dengan Cholangiocarcinoma (kanker saluran empedu) dan sudah menerima banyak pengobatan di rumah sakit lokal seperti; stent di saluran empedu sehingga cairannya bisa mengalir kembali. Namun, stent tersebut mengakibatkan pankreatitis yang membuat tingkat operasi menjadi semakin sulit. Jika ia menjalani operasi saat itu ia akan mati akibat infeksi.

Bent pun mulai dilema

Melihat semua itu, istri Bent, Tine yang sudah kehilangan putrinya, mulai curiga akan pengobatannya dulu. Jadi ia terus bertanya apakah ada pengobatan lain yang lebih baik, semua jawaban yang ia terima adalah  “tidak.”

“Mereka berkata Bent terlihat sangat baik, dan kemoterapinya bekerja dengan efektif. Tapi saya tahu ia tidak terlalu baik” kata Tine

Selanjutnya mimpi burut tiba di malam hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke 30 tahun. Dokter lokal menyerah atas pengobatannya, yang berarti tinggal menghitung hari saja. Ketika ia dan keluarganya tidak ingin menerima ini, untuk menyelamatkan nyawanya, keluarganya harus berlomba dengan waktu. Untungnya menantu lelakinya menemukan “Nano- knife” online yang mungkin dapat membantu Bent.

Nano- Knife adalah minimal invasif prosedur yang dilakukan tanpa operasi membelek tubuh. Selama masa pengobatan, tumor akan tereleminasi dengan memancarkan elektrode ke dalam tubuh dan menempatkannya di antara tumor dan mentransmisikan gelombang dengan voltase yang tinggi setial mili detik.

“Mengapat saya tidak mencobanya sebelum saya mati?” kata Bent

Lalu ia menerima elektroporasi ireversibel untuk ablasi tumor di Fuda dan akhirnya ia selamat, walaupun ia sudah ditinggalkan oleh rumah sakit lain.

“Kami berharap Bent bisa 100% sembuh dan kami mencoba. Untungnya kami berobat ke Fuda, jika tidak Bent tidak akan berada disini bersama kami hari ini. Kami tidak tahu jika kami bisa “membeli” 5 atau 10 tahun untuk Bent. Tapi kami berpikir apa yang kami lakukan bermanfaat. “ tambah Tine.

Kami sangat berharap bahwa cerita Bent dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menentukan pilihan yang benar.

Link：https://www.bt.dk/debat/kraeftsyge-bent-har-koebt-livet-tilbage-for-248.373-kr.-i-kina